Showing posts with label Tari Kecak. Show all posts
Showing posts with label Tari Kecak. Show all posts

Sunday, January 25, 2015

Sejarah Tari Kecak Asal Bali

Belum ada yang tahu darimana awal mulanya tari kecak muncul dan pertama kali berkembang. Namun terdapat sebuah kesepakatan dari masyarakat Bali Kecak yang menyebutkan bahwa Tari kecak pertama kali berkembang di Bona, Gianyar. Pada awalnya tari kecak merupakan suatu seni musik yang di hasilkan dari perpaduan suara yang biasa mengiringi tarian sahyang.

Pada mulanya hanya dapat di pentaskan di pura, karena Tarian Sahyang merupakan salah satu tarian sakral. Namun pada tahun 1930an muncul seorang seniman bernama Wayan Limbak yang bekerja sama dengan seorang pelukis dari Jerman yang bernama Walter Spies yang mencoba mengembangkan tarian ini dengan mengambil bagian dari cerita ramayana yang di dramatarikan sebagai pengganti dari tarian sahyang dengan tujuan agar tarian ini dapat dipentaskan di depan khalayak ramai. Bagian cerita yang diambil dan di dramatarikan awalnya adalah ketika Dewi Shinta di culik oleh Raja Rahwana.

Tari Kecak sendiri mulai populer di mancanegara sejak tahun 1970'an ketika Wayan Limbak berkeliling dunia untuk mempromosikan tari ini.

Nama kecak adalah sebuah nama yang diambil dari suara yang keluar dari iringan tari tersebut yang berdendang "Cak " yang di dendangkan secara terus menerus,dimana suara "cak" ini memiliki arti yamg sangat signifikan di dalam pementasan tarian ini. Mayoritas pemain tari kecak adalah laki-laki yang jumlahnya bisa mencapai puluhan.

Asal Muasal Munculnya Tari Kecak Bali

Tari Kecak juga sering disebut dengan "The Monkey Dance". Sekarang ini tari kecak sudah sangat populer baik di kalangan masyarakat Indonesia maupun di kalangan Turist asing. Boleh di katakan salah satu kebudayaan asal indonesia ini telah mendunia dan bertaraf internasional.

Wednesday, November 26, 2014

7 Tari Indonesia yang Mendunia

1. TARI BALI b
Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan asing seperti wisatawan dari AS, Tailan, Australia, Jerman, Jepang dan juga Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang semakin tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali turis yang mau berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka suka sekali dengan cerita dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri, bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu tari seperti tari leak atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali. b2
2. TARI SAMAN saman
Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.
3. TARI REOG PONOROGO reog
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog juga sangat menghibur turis-turis yang datang ke Indonesia dan Reogpun menjadi salah satu tarian Indonesia yang mendunia.
4. TARI PENDET pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.
5. TARI KECAKkecak
Kecak (pelafalan: /’ke.tʃak/, secara kasar “KEH-chahk”, pengejaan alternatif: KetjakKetjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisanKera membantuRama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini tari Kecak menjadi tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang tidak ada di negara manapun. Sumber : wikipedia
6. TARI KLASIK KRATON SURAKARTAklasik
Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi budaya di lingkungan kraton. Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan maupun kepala memiliki aturan sendiri-sendiri. Gerakan tertentu bahkan memiliki filosofi yang sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah aktivitas. Belum lagi pakaian yang harus dikenakan dan musik yang mengiringi. Unsur-unsur itulah yang membuatnya berbeda dengan tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi masyakarat tempat dimana tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di tempatnya dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.
7. TARI KLASIK YOGYAKARTA
Yogyakarta salah satu daerah yang amat banyak memiliki tarian tarian yang amat terkenal di dunia.
  • Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi bedhaya
  •  Tari Bedhaya Herjuna Wiwaha1
  • Tari Bedhaya Sapta2
  • Tari Bedhaya Sabda Aji3
  • Tari Bedhaya Angron Sekar 4
  • Tari Topeng Putri Kenakawulan5
Dan masih banyak lagi tarian-tarian khas Yogyakarta yang amat terkenal di turis mancanegara.
Betapa bangganya kita orang Indonesia yang mempunyai budaya-budaya yang amat terkenal di mata dunia. Tugas kita sebagai orang Indonesia hanyalah menjaga dan melestarikannya  agar kelak anak cucu kita masih bisa melihat tarian-tarian dan tidak termakan oleh Modernisasi.

Wednesday, May 28, 2014

Macam-Macam Kesenian di Bali

Kesenian
Di Bali pada umumnya, upacara atau odalan tidak akan lengkap tanpa adanya hiburan baik yang ditujukan untuk kepentingan pemujaan kepada para Dewa, maupun yang bersifat entertain bagi para tamu atau masyarakat sekitarnya. Odalan di Pura biasanya merupakan malam penuh pentas berbagai macam bentuk kesenian yang berlangsung tiap malam dan terkadang berakhir sampai pagi hari.
Pengiring utama dalam setiap pementasan adalah grup gambelan setempat dengan instrumen yang terbuat dari perunggu, metalphone, gong, cengceng dan kendang.
Perangkat gambelan ini umumnya dimiliki oleh desa tersebut dan biasanya ditempatkan di Balai Banjar. Belum ada melodi lagu-lagu musik Bali yang sudah ditulis atau didokumentasikan. namun ia diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi hanya lewat ingatan.
Pertunjukan yang sering dilakukan antara lain :

Wayang Kulit


Image
Pertunjukan wayang biasanya diiringi oleh empat alat musik yang melantunkan iringan gambelan untuk sekitar 60 karakter wayang yang terbuat dari kulit sapi yang diukir dan dimainkan sang dalang.  Ki dalang harus demikian terampil dan berpengetahuan luas.  Ia tidak memanipulasi semua karakter tetapi memberikan suara yang berbeda - beda pada setiap karakter.  Drama tradisional meliputi berbagai tema yang sangat luas, yang paling populer adalah tema dari cerita Hindu, seperti epos Mahabharata.



Kecak
Image
Bersumber dari suara riuh nan harmonis yang berasal dari kelompok penari laki-laki yang mengakibatkan trans pada upacara Sang Hyang, dikembangkanlah jenis tarian baru yaitu Tari Kecak.  Biasanya sekitar 100 penari mengatur orkestra sendiri saling bersahutan dengan  melodi suara vokal yang melengkapi gerakan ritmis, sebuah panggung bundar diciptakan untuk mementaskan lakon cerita ramayana yang ditengah-tengahnya dinyalakan sebuah lampu minyak.

Wayang Wong (Parwa)


Image
Ini merupakan kesenian yang langka dan sakral.  Hanya dipentaskan pada hari-hari tertentu bila ada upacara agama piodalan di Pura Pura di Bali. 
Kesenian ini biasanya mengambil cerita ramayana sebagai tema dan semua penarinya menggunakan topeng.  Pengiringnya adalah sekelompok orang dengan seperangkat gambelan batel pewayangan yang biasanya terdiri dari empat buah gember wayang, dua buah kendang, satu buah cengceng, satu buah klenong, satu buah kempul dan satu buah kajar.

Barong dan Rangda
Image
Pertarungan metafisik yang tiada akhir antara kebaikan dan kejahatan secara simbolis diperankan terus menerus dari waktu ke waktu oleh dua karakter yang bertentangan.
 
Pementasan tarian ini dapat memperkuat suasana magis tempat / desa dimana tarian ini dipentaskan serta senantiasa menjaga keseimbangan antara kekauatan kebaikan dan kejahatan


Topeng


Image
Tari Topeng merupakan salah satu jenis tarian yang menuntut kemampuan dramatik, memerlukan keterampilan dan adaptasi penokohan dan perilaku agar cocok dengan karakter topeng yang dipakai.
Kombinasi dari literatur kuno dan sejarah lokal digabung dengan interpretasi kontemporer merupakan aktor yang belajar secara intens dan personal.  karakternya merupakan karikatur dari semua sifat manusia, baik yang bajik maupun yang konyol dan komedi yang penuh lelucon aktual merupakan kunci dari pementasan kesenian ini.


Arja dan Drama Gong
Image
Pertunjukan Arja yang merupakan Opera rakyat Bali bisa menarik semua penduduk desa yang mulai pentas sejak tengah malam sampai menjelang pagi.
Kisah roman percintaan diambil dari cerita klasik kerajaan Jawa yang diramu dalam lakon tragedikomedi dan romantika yang dijamin dapat memukau penonton.
Tokoh utama sebagai orang istana kerajaan bergerak dengan  tarian lemah gemulai sambil melantunkan tembang Bali serta berbicara dalam bahasa Bali halus yang diterjemahkan oleh punakawannya.
Arja telah kehilangan popularitasnya oleh drama gong sekarang ini karena drama gong tidak terlalu banyak musik dan tarian sehingga lebih mudah dipahami oleh kalangan masyarakat awam.

Legong Keraton


Image
Mungkin merupakan tarian yang paling istimewa adalah Legong Keraton.  Sebuah tarian yang secara tradisional dipentaskan sebagai hiburan bagi raja.
Wanita muda yang mengenakan pakaian tari istimewa warna emas dari ujung kepala hingga siku itu mengnakan hiasana kepala dengan untaian bunga "Jepun" (kamboja), melenggok dengan gerakan yang lincah dan mempesona yang menguraikan tentang Kerajaan Lasem bersama kekasihnya .  Penarinya nampak bagaikan esensi wanita dengan kecantikannya.


Tari Baris

Image
Tari Perang, Baris Gede merupakan tarian yang bersifat Maskulin dan menampilkan sensitivitas tinggi dalam berbagai mood dan ekspresi dalam satu gerakan tari.  Baris Gede sebagai tarian sakral biasanya dipentaskan selama ada upacara  dan biasanya ditarikan oleh 10 orang penari atau lebih dengan mengenakan pakaian perang yang anggun dengan membawa senjata berupa tombak, pedang dan perisai.  Mereka menari dalam  barisan dengan posisi agresif sebelum mereka melakonkan perang tanding satu dengan yang lain.


Thursday, January 30, 2014

Contoh Tari Massal atau Berkelompok


Tari berkelompok adalah bentuk penampilan tari yang ditarikan oleh banyak penari atau lebih dari dua orang. Dalam tarian berkelompok dituntut keserempakan dan keseragaman gerak yang lebih tinggi agar pertunjukan tariannya tampak lebih dinamis dan indah. Para penari perlu menyamakan presepsi akan tariannya. Semua ini dimaksudkan agar dalam pementasan mereka tampak kompak dan serasi satu sama lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh dari tari berkelompok, yaitu:


Tarian Srimpi ini diciptakan pada zaman Sultan Hamengku Buwono V (1822-1855), dikenal dengan nama “Srimpi Hadi Wulangun Bronto”, yaitu kisah asmara yang luhur antara Dewi Renggowati dari Bojonegoro dengan Prabu Anglingdarma dari Malowopati. Sekarang lebih dikenal dengan sebutan Srimpi Renggowati.

      Berlainan dengan tari srimpi yang umumnya terdiri atas empat orang penari, srimpi Renggowati ini dilakukan oleh lima orang penari wanita. Akan tetapi, penari srimpi itu sendiri memang empat orang, yang kelima adalah penari sebagai Dewi Renggowati. Ketika keempat penari Srimpi itu menari, Dewi Renggowati diam saja. Baru setelah yang keempat duduk, ia mulai menari.

      Pada bentuknya yang kuno, pakaian srimpi ini menggunakan paes (kostum) seperti pengantin lengkap dengan gelung bokornya. Di samping itu, menggunakan cara berkain pinjungan, yaitu cara gadis kecil memakai kain, tetapi masih ditambah dengan kemben yang dililitkan seputar dada, yang ujungnya diikat seperti selendang kecil yang panjang menjuntai hamper sampai lutut.

      Dalam pertunjukkan lain Srimpi Renggowati menggunakan gaya zaman Sultan Hamengkubuwono VII akhir, yaitu tetap masih dengan paes dan gelung bokor, tetapi memakai baju seperti srimpi umumnya dengan kain dan seredan sebelah kiri.

      Sesuatu yang khas dalam rangkaian gendhing yang mengiringi tari srimpi ini adalah karena dua pathet dalam laras slendro sanga dan pathet manyura telah disatukan dalam komposisi gendhing secara utuh bersambung. Pada permulaannya mempergunakan lagu-lagu laras slendro pathet sanga, namun berakhir dengan lagu-lagu laras slendro pathet manyura.




      Tari Kecak berasal dari Bali. Tari Kecak merupakan sebuah pertunjukan seni khas Bali yang sudah banyak terkenal di penjuru dunia. Tari Kecak pertama kali dilakukan sekitar tahun 1930. Lagunya diambil dari ritual tarian Sanghyang kuno yang sampai saat ini masih dilakukan beberapa desa.

      Selama tarian Sanghyang, seseorang akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur, dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya pada masyarakat. Yang membuat Tari Kecak istimewa adalah semua music dan suara berasal dari manusia. Suara manusia yang kompak dan beruntun membuat suasana benar-benar hidup. Hanya ada beberapa suara yang berasal dari krincingan di kaki beberapa penari.

      Di awal pertunjukan, sekitar lima puluh orang penari lelaki yang berlengging dan hanya memakai sarung poleng dengan corak kotak hitam putih duduk di dalam satu bulatan melingkari sebuah kayu dengan beberapa lilin di atas kayu tersebut. Tinggi kayu tersebut kira-kira dua meter. Sambil duduk melingkar, orang-orang itu membagi diri dalam beberapa nada suara sehingga jika dipadukan akan terdengar bagus, kompak dan hidup.

      Tari kecak bercerita tentang kisah Ramayana, Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa, dan nama-nama lain muncul dalam wujud penari. Rama dibuang dari kerajaan Ayodya karena dikhianati. Dengan diiringi oleh istrinya yang setia, Shinta, dan adiknya Laksmana, mereka masuk ke sebuah kawasan hutan bernama dandaka. Raja raksasa, Rahwana, bertemu dengan mereka tatkala mereka di dalam hutan dan Rahwana terus menggilai Shinta yang jelita. Dengan ditemani oleh patihnya, Marica, Rahwana mencari jalan untuk menculik Shinta. Dengan menggunakan kekuatan ajaibnya, Marica mengubah dirinya menjadi seekor kijang emas. Shinta yang melihat kijang emas yang cantik itu lantas meminta suaminya untuk memburu kijang istimewa ini.

      Rama dan Laksamana pergi memburu kijang emas yang diidamkan Shinta. Ketika Rama dan Laksamana pergi, Rahwana pun menculik Shinta dan membawanya pulang ke istananya, Alengka (alkisah, pada waktu Rahwana mau menculik Shinta, Jatayu mencoba melawan, tetapi dapat dikalahkan oleh Rahwana). Rama yang mengetahui penculikan Shinta oleh Rahwana lantas mencari jalan untuk menyelamatkan istrinya ini. Ketika itu, datanglah Hanoman, raja segala monyet, membantu. Tarian Kecak ini diakhiri oleh penari yang menjadi Hanoman menendang sabut yang sedang terbakar. Bagian ini dikenal dengan tarian api atau fire dance.



Tati Saman adalah sebuah tarian suku Gayo di daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian ini biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Selain itu tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun sekarang, Tari Saman juga dapat kita lihat pada festival-festival tari maupun lomba Tari Saman. Dalam beberapa literature menyebutkan Tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.

Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum Saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Tarian dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh yang biasanya duduk ditengah-tengah deretan penyanyi. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.

Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian Saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama islam, Syeikh Saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religious ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).

Jumlah penari Tari Saman biasanya banyak, sampai berpuluh-puluh orang. Lebih baik jika jumlah penari ini ganjil. Setelah sering dilombakan, muncullah semacam ketentuan, yaitu yang duduk berjajar bersaf-saf itu jangan sampai kurang dari sepuluh orang.



Tari Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).

Para penari pria biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Penari pria mengenakan kostum yang didominasi warna merah dan kuning serta memakai penutup almunium yang disisipi dengan bulu putih. Saat Tari Cakalele ditampilkan, terkadang arwah nenek moyang dapat merasuki penari dan kehadiran arwah tersebut dapat dirasakan oleh penduduk asli.


        
      Tari Tor Tor adalah salah satu jenis tari yang berasal dari suku batak di Sumatera Utara. Menurut salah satu pakar tari Tor Tor dan juga mantan anggota anjungan Sumatera Utara 1973-2010, tari Tor Tor sudah menjadi budaya Batak sejak abad ke 13. Jika anda mendengar ada sebuah tari yang akan diklaim oleh Malaysia waktu dekat ini, adalah tarian Tor Tor.

      Menurut sejarahnya, Tor Tor sudah ada sejak abad ke 13 di Sumatera Utara. Nenek moyang orang Mandailing diperkirakan berasal dari suku Karen yang tinggal di perbatasan Burma dan Myanmar. Tari Tor Tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Di masa lalu, tari ini dilakukan oleh patung-patung batu yang telah dimasuki roh. Roh itu menggerakkan batu seperti menari namun dengan gerakan kaku.

      Ada beberapa jenis tari Tor Tor. Ada Tor Tor Pangurason atau tari pembersihan yang digelar pada saat membersihkan tempat sebelum adanya pesta agar diberi kelancaran dan dijauhkan dari mara bahaya. Selain itu ada juga yang dinamakan Tor Tor Sipitu Cawan atau Tari Tujuh Cawan yang digelar pada saat pengukuhan raja yang menceritakan tentang tujuh bidadari yang mandi di Gunung Pucuk Buhit. Apabila sebuah desa dilanda musibah, maka pada tanggal musibah tersebut akan digelar Tarian Tor Tor dengan maksud meminta petunjuk atas masalah tersebut.

      Tari Tor Tor termasuk sangat sederhana dalam hal gerakan. Para penari Tor Tor cukup membuat gerakan tangan yang cukup terbatas dengan gerakan kaki jinjit-jinjit mengikuti iringan musik yang disebut sebagai magondangi yang terdiri dari alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak dan lain-lain.

      Busana Tari Tor Tor sangat sederhana. Pria dan wanita yang ingin menarikan Tari Tor Tor cukup mengenakan baju biasa yang dikenakan saat pesta. Baju ini dilengkapi dengan aksesoris berupa tenunan khas batak yang bernama Ulos. Ulos yang digunakan ada dua jenis, yaitu ulos yang berupa ikat kepala dan ulos yang berupa selendang. Motif selendang ulos yang digunakan tergantung dari pesta apa yang sedang digelar. Dengan properti busana yang sangat sederhana seperti ini membuat semua orang yang menghadiri suatu pesta dapat menari Tor Tor bersama-sama.

Wednesday, March 20, 2013

Tari Kecak Tarian Tradisional Bali

Tari Kecak merupakan salah satu tarian tradisional bali yang memiliki berbagai macam keunikan jika dibandingkan dengan tarian yang lainnya.

Tari Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. 
 
Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Posting Lama ►
 

Total Pageviews

Copyright 2013 Macam-Macam Tarian di Indonesia: Tari Kecak Template by Hand's. Powered by Blogger