Merancang pagelaran tari, langkah – langkah yang harus
dibuat adalah sebagai berikut :
1. menentukan tema yang akan diangkat
Tema ini merupakan gagasan
awal suatu karya tari. Gagasan dapat bersumber dari pengalaman sendiri /
orang lain, imajinasi dan kreativitas, kebudayaan masa lampau. Macam – macam
tema antara lain :
a.
heroic / kepahlawanan adalah tari
yang menggambarkan kepahlawanan
b.
erotic / percintaan adalah karya
tari yang menggambarkan kisah percintaan
c.
imitative / totemitis adalah karya
tari yang menirukan gerak binatang dan alam
d.
pantomime / mimitis adalah tarian
yang menirukan gerakan orang / aktivitas seseorang
e.
dramatic / menggunakan cerita adalah
tari yang mempunyai latar belakang cerita dan dalam penyajiannya juga
menggunakan cerita
f.
tema non dramatic / tidak
menggunakan cerita adalah karya tari yang dalam penyajiannya tidak menggunakan
cerita atau bukan merupakan bagian dari suatu cerita tetapi menggambarkan
sesuatu.
2. memberikan judul
judul merupakan buah hasil dari
gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat menggambarkan isi di dalamnya.
Pemberian judul ini dilakukan dengan member nama pada karya yang akan
dipentaskan.
3. mengeksplorasi gerakan
mengeksplorasi gerakan dengan
melihat pada komposisi yang sudah ada sebelumnya atau pun dengan menggali
dengan imajinasi dan pengalaman – pengalaman estetik yang ada.
4. menyusun gerakan
dalam menyusun gerakan terdapat
beberapa hal yang dilakukan antara lain :
a.
eksplorasi adalah suatu usaha
pencarian perbendaharaan gerak dengan berbagai cara.
b.
Improvisasi merupakan seleksi awal
menuju gerak tari yang diinginkan. Cirri utama improvisasi adalah spontanitas,
karena dalam improvisasi terdapat kebebasan yang lebih.
c.
Komposisi adalah proses pengembangan
kreativitas yaitu pembuatan tari
d.
Tehnik evaluasi adalah penilaian
pada unsure – unsure pembentuk tari. Evaluasi melalui criteria antara lain :
Ø Gerak
mempunyai makna dan relevansi gagasan terbentunya tari
Ø Gerak
begitu menarik dan mempunyai aksi yang orisinal, dinamis dan berpola ruang
Ø Gerak
mempunyai potensi untuk dikembangkan
e.
Evaluasi bentuk
Evaluasi bentuk terfokus pada aspek perubahan dan penghalusan
dalam kontruksi desain ruang dan waktu. Kontruksi desain ruang terdiri dari
penentapan ukuran dan wujud ruang serta penentapan pola ruang melalui sedain
wujud, tubuh, lantai, atas, level dan ekstensi. Sedangkan waktu terdiri dari
frase seksi dan transisi, tampak dan selang – seling, variasi pengembangan dan
variasi motif untuk menciptakan pengulangan serta aspek – aspek pendukung
lainnya.
5. menentukan pola lantai
pola lantai adalah arah hadap serta
garis penari pada waktu penyajian sebuah tarian, baik tunggal, berpasangan atau
kelompok.
6. menentukan konsep music pengiring tari
music pengiring adalah rangkaian
bunyi yang dihasilkan dari alat music atau oleh tubuh manusia yang dipakai
sebagai pengiring dan berfungsi sebagai pendukung suasana.
7. menentukan tat arias, tata busana dan property
kostum atau busana tari adalah semua
kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di atas pentas yang sesuai
dengan peranan yang dibawakan.tata busana dalam tari harus sesuai dengan konsep
garapan yang akan ditampilkan baik desain maupun warnanya
hal yang perlu diperhatikan dalam
penataan busana antara lain :
Ø memperhitungkan
efek lampu serta penyusunan komposisi warna
Ø kemunkinan
terhadap penyesuaian gerak penari dengan karakter dan peranannya
Ø harus
memperhitungkan panggung dan penonton
Ø pada
prinsipnya kostum tari tidak bisa dipisahkan dengan tata rias
fungsi kostum dan tat arias adalah :
Ø member
nilai keindahan dan kesopanan dalam kepenarian
Ø membentuk
perwatakan tokoh penari
Ø alat
pelengkap penari
Ø identitas
karakter penari
a. kostum dan tata rias
pemilihan kostum harus disesuaikan
dengan tema tari. Pilhan warna penataan jangan sampai mengganggu penari dan
tema tari dan disesuaikan dengan watak penari. Rias busana seni tari ada dua
yaitu rias busana tradisi, klasik dan rias busana untuk tari kreasi ,
komtemporer
b. property tari
adalah benda – benda atau peralatan
yang digunakan penari pada waktu manari. Property dapat berupa senjata dan non
senjata. Senjata berupa gada, tombak, keris, cundrik, alugara, panah, nyenyep
dll. Non senjata adalah sampur, piring, lilin, paying, boneka, bokor, dll.
c. Assesories tari
Adalah pelengkap busana berupa
perhiasan misalnya giwang, kalung, cincin, gelang, bros, binggel dll
Untuk hiasan rambut cunduk
jungkat, cunduk mentul , penetep dll
8. me setting panggung dan tata lampu
hal ini penting untuk memperkuat
gagasan yang diangkat melalui karya tari tersebut, memperindah tempat
pementasan, pendukung suasana, dan memberikan rangsangan rasa pada penari
maupun penikmat.perlunya perhitungan jarak antar penari dan penonton serta efek
cahaya di dalam pentas sangat penting karena sangat mempengaruhi jalannya
pementasan. Tempat pagelaran dapat dibagi 2 yaitu tempat pagelaran in door (
dalam ruangan contohnya aula, ruang kelas dll) dan tempat pagelaran out door(
diluar ruangan / di luar gedung / tempat terbuka contohnya lapangan,
halaman sekolah dll )
9. naskah tari
Naskah tari adalah tulisan yang
berisi konsep garapan tari . dalam konsep garapan tari terdapat latar belakang
karya tari, deskripsi karya tari, dan alur cerita yang direfleksikan melalui
gerakan tubuh. Secara lengkap konsep garapan tari memuat antara lain:
v judul karya tari,
v latar belakang,
v tujuan,
v synopsis,
v durasi,
v uraian gerak ( yang berisi
penjelasan urutan rangkaian gerak tari, komposisi tari, dan penggunaan hitungan
atau syair lagu)
v desain iringan
v desain tat arias busana
v desain tata artistic (cahaya, suara, dan tata
panggung)
No comments:
Post a Comment