Di Bali pada umumnya, upacara atau odalan tidak akan lengkap tanpa adanya hiburan baik yang ditujukan untuk kepentingan pemujaan kepada para Dewa, maupun yang bersifat entertain bagi para tamu atau masyarakat sekitarnya. Odalan di Pura biasanya merupakan malam penuh pentas berbagai macam bentuk kesenian yang berlangsung tiap malam dan terkadang berakhir sampai pagi hari.
Pengiring utama dalam setiap pementasan adalah grup gambelan setempat dengan instrumen yang terbuat dari perunggu, metalphone, gong, cengceng dan kendang.
Perangkat gambelan ini umumnya dimiliki oleh desa tersebut dan biasanya ditempatkan di Balai Banjar. Belum ada melodi lagu-lagu musik Bali yang sudah ditulis atau didokumentasikan. namun ia diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi hanya lewat ingatan.
Pertunjukan yang sering dilakukan antara lain :
Pertunjukan wayang biasanya diiringi oleh empat alat musik yang melantunkan iringan gambelan untuk sekitar 60 karakter wayang yang terbuat dari kulit sapi yang diukir dan dimainkan sang dalang. Ki dalang harus demikian terampil dan berpengetahuan luas. Ia tidak memanipulasi semua karakter tetapi memberikan suara yang berbeda - beda pada setiap karakter. Drama tradisional meliputi berbagai tema yang sangat luas, yang paling populer adalah tema dari cerita Hindu, seperti epos Mahabharata.
Kecak
Bersumber dari suara riuh nan harmonis yang berasal dari kelompok penari laki-laki yang mengakibatkan trans pada upacara Sang Hyang, dikembangkanlah jenis tarian baru yaitu Tari Kecak. Biasanya sekitar 100 penari mengatur orkestra sendiri saling bersahutan dengan melodi suara vokal yang melengkapi gerakan ritmis, sebuah panggung bundar diciptakan untuk mementaskan lakon cerita ramayana yang ditengah-tengahnya dinyalakan sebuah lampu minyak.
|
Ini merupakan kesenian yang langka dan sakral. Hanya dipentaskan pada hari-hari tertentu bila ada upacara agama piodalan di Pura Pura di Bali.
Kesenian ini biasanya mengambil cerita ramayana sebagai tema dan semua penarinya menggunakan topeng. Pengiringnya adalah sekelompok orang dengan seperangkat gambelan batel pewayangan yang biasanya terdiri dari empat buah gember wayang, dua buah kendang, satu buah cengceng, satu buah klenong, satu buah kempul dan satu buah kajar.
|
Barong dan Rangda
Pertarungan metafisik yang tiada akhir antara kebaikan dan kejahatan secara simbolis diperankan terus menerus dari waktu ke waktu oleh dua karakter yang bertentangan.
Pementasan tarian ini dapat memperkuat suasana magis tempat / desa dimana tarian ini dipentaskan serta senantiasa menjaga keseimbangan antara kekauatan kebaikan dan kejahatan
|
Tari Topeng merupakan salah satu jenis tarian yang menuntut kemampuan dramatik, memerlukan keterampilan dan adaptasi penokohan dan perilaku agar cocok dengan karakter topeng yang dipakai.
Kombinasi dari literatur kuno dan sejarah lokal digabung dengan interpretasi kontemporer merupakan aktor yang belajar secara intens dan personal. karakternya merupakan karikatur dari semua sifat manusia, baik yang bajik maupun yang konyol dan komedi yang penuh lelucon aktual merupakan kunci dari pementasan kesenian ini.
|
Pertunjukan Arja yang merupakan Opera rakyat Bali bisa menarik semua penduduk desa yang mulai pentas sejak tengah malam sampai menjelang pagi.
Kisah roman percintaan diambil dari cerita klasik kerajaan Jawa yang diramu dalam lakon tragedikomedi dan romantika yang dijamin dapat memukau penonton.
Tokoh utama sebagai orang istana kerajaan bergerak dengan tarian lemah gemulai sambil melantunkan tembang Bali serta berbicara dalam bahasa Bali halus yang diterjemahkan oleh punakawannya.
Arja telah kehilangan popularitasnya oleh drama gong sekarang ini karena drama gong tidak terlalu banyak musik dan tarian sehingga lebih mudah dipahami oleh kalangan masyarakat awam.
|
Mungkin merupakan tarian yang paling istimewa adalah Legong Keraton. Sebuah tarian yang secara tradisional dipentaskan sebagai hiburan bagi raja.
Wanita muda yang mengenakan pakaian tari istimewa warna emas dari ujung kepala hingga siku itu mengnakan hiasana kepala dengan untaian bunga "Jepun" (kamboja), melenggok dengan gerakan yang lincah dan mempesona yang menguraikan tentang Kerajaan Lasem bersama kekasihnya . Penarinya nampak bagaikan esensi wanita dengan kecantikannya.
|
Tari Perang, Baris Gede merupakan tarian yang bersifat Maskulin dan menampilkan sensitivitas tinggi dalam berbagai mood dan ekspresi dalam satu gerakan tari. Baris Gede sebagai tarian sakral biasanya dipentaskan selama ada upacara dan biasanya ditarikan oleh 10 orang penari atau lebih dengan mengenakan pakaian perang yang anggun dengan membawa senjata berupa tombak, pedang dan perisai. Mereka menari dalam barisan dengan posisi agresif sebelum mereka melakonkan perang tanding satu dengan yang lain.
|
|
|
0 comments:
Post a Comment