Medan merupakan salah satu kota tujuan wisata yang menjaga bangunan-bangunan tuanya yang bersejarah. Ada banyak tempat bersejarah yang bisa Anda kunjungi ketika berada di Medan, mulai dari Istana Maimun, Lonsum, sampai Menara Air Tirtanadi.
Beberapa destinasi wisata religi yang ada di Medan juga merupakan bangunan tua yang sarat akan sejarah. Salah satu wisata religi yang memamerkan bangunan bersejarahnya adalah Gereja Lama.
Gereja Lama Medan atau Gereja Immanuel nerupakan gereja tertua di Medan. Gereja ini dibangun pada tahun 1921. Dahulu, gereja ini diberi nama Indische Kerk atau Staatskerk, tempat peribadatan bagi komunitas warga negara Belanda penganut agama Kristen Protestan, ketika kota Medan masih dibawah pengawasan pemerintahaan Hindia Belanda.
Gereja yang dibangun sebagai rumah peribadatan umat kristiani ini kini masih berdiri dengan tegak dana megah. Fungsi utama dari Gereja Immanuel ini juga masih dilakukan hingga saat ini. Hal ini dapat kita temukan pada hari Minggu di mana umat kristiani datang untuk menjalankan kebaktian.
Gereja Immanuel atau yang biasa dikenal sebagai Gereja Lama Medan ini juga masih digunakan untuk melaksanakan peribadatan hari raya besar seperti Natal dan Paskah. Bangunan ini juga sering menjadi pilihan bagi para umatnya untuk melangsungkan upacara pernikahan.
Gereja yang memiliki bangunan bersejarah ini mampu menampung hingga 500 umat yang ingin beribadat. Jika Anda umat Nasrani dan sedang berada di Medan, tidak ada salahnya untuk merayakan kebaktian Minggu Anda di Gereja Immanuel ini yang memiliki bangunan tua bersejarah. Merasakan beribadat di gereja tua mungkin akan membawa pengalaman spiritual tersendiri bagi Anda.
Bagi Anda yang tidak menganut agama Nasrani, namun mengagumi karya-karya arsitektur, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Gereja Lama ini ketika berada di Medan. Jejak historis gereja ini masih terlihat hingga saat ini. Arsitektur bangunannya yang bergaya renaisence masih dipertahankan. Interior berbahan kayu pada bagian dalam turut merekam jejak usia gereja tua ini.
Begitu pula gantungan lampu pada langit-langit, altar, mimbar khotbah, dan kursi jemaat yang masih terpelihara dan tetap menghiasi bangunan gereja. Berada di sekitar gereja ini akan membawa Anda mundur ke tahun 20-an karena atmosfer zaman dulu yang terbangun di gereja tersebut.
Gereja ini memiliki keunikan lain yang terdapat pada bagian menara berupa jam dan sebuah lonceng buatan Belanda tahun 1922. Pada masa lalu, bila jarum panjang berada diposisi angka dua belas, bandul pada lonceng ini langsung berdentang secara otomatis, memecah kehenangan kota Medan hingga sejauh 3 kilometer. Sayangnya, kini jam ini tidak dapat lagi berdenting karena sulit untuk memperbaikinya akibat suku cadang jam yang tidak lagi ditemukan.
Jika Anda penasaran dengan keberadaan Gereja Immanuel ini, langsung saja menuju ke Jalan Diponegoro, Medan. Sebagai tempat peribadatan, tidak diberlakukan biaya apapun untuk masuk ke gereja ini. Bila Anda ingin masuk dan melihat interior dari bangunan ini, gereja dibuka pada hari Minggu.
Bila Anda umat Kristiani dan mau sekaligus melaksanakan kebaktian hari Minggu, jadwal kebaktiannya adalah: Pukul 08.00, pukul 10.00, dan pukul 17.00 WIB. Jangan lupa untuk mengunjungi wisata religi lainnya yang juga bersejarah dan unik yang ada di Kota Medan.
Tempat Terkait: Mesjid Raya, Gereja Bunda Maria Annai Velangkanni
Hotel Terdekat: HL Days Inn, Alpha Inn
0 comments:
Post a Comment