Friday, December 6, 2013

TOKOH – TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI)



1.  TOKOH – TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (LUAR NEGERI)

Ø Martha Graham
Martha Graham (lahir di Allegheny, Pennsylvania, 11 Mei1894 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 1 April1991 pada umur 96 tahun) adalah seorang penari dan koreografer untuk modern dance, yang pengaruhnya akan tari dapat dibandingkan dengan pengaruh Igor Stravinsky terhadap musik, Pablo Picasso akan seni rupa, atau Frank Lloyd Wright mengenai arsitektur.[1]
Martha Graham menciptakan gaya gerakan baru, dan digunakan untuk mengungkapkan hasrat, kemarahan dan kegembiraan selayaknya dialami manusia. Ia telah menari dan merancang tarian lebih dari tujuh puluh tahun, dan selama waktu itu ; ia merupakan penari pertama yang pernah melakukan pertunjukan di Gedung Putih, keliling dunia sebagai duta besar seni, dan menerima penghargaan tertinggi di Amerika Serikat yakni Presidential Medal of Freedom.
Sepanjang hidupnya, ia telah menerima berbagai penghargaan dari Kunci Kota (bahasa Inggris: Freedom of the City) untuk kota Paris hingga Order of Precious Crown dari kekaisaran Jepang.

Ø  Garry Stewart
Garry Stewart adalah direktur artistik Australian Dance Theatre.Ia menduduki posisi tersebut sejak tahun 1999 menggantikan Meryl Tankard direktur sebelumnya yang menjabat sejak 1993 ketika masih bernama Meryl Tankard Australian Dance Theatre. Stewart mulai berlatih menari tahun 1983 di Sydney City Ballet Academy sebelum melanjutkan belajar di Australian Ballet School antara 1984 dan 1985.

Stewart tertarik membuat koreografi sejak awal karir tarinya. Tahun 1985 ia mengkoreografikan Untitled untuk produksi Australian Ballet School dan tahun 1986 Zen Do Some Nothing untuk lokakarya koreografi Australian Dance Theatre. Sejak ditunjuk sebagai direktur artistik Australian Dance Theatre Stewart tak henti menciptakan karya-karya baru terutama karya-karya yang mengeksplorasi peran media-baru dalam pertunjukan tari. Atas usaha tersebut ia telah menerima penghargaan dari Australian Dance Awards untuk koreografinya yang sangat berhasil The Age of Unbeauty (2002) dan Honour Bound (2008).

Ø  Pina Bausch
Dengan nya koreografi Pina Bausch, lahir di Solingen pada tahun 1940, meninggal di Wuppertal pada tanggal 30 Juni 2009, telah memimpin tari dari bentuk-bentuk lama dan telah menciptakan sebuah istilah baru teater tari sebagai kepala Wuppertal Dance Theatre. Dari 1955-1958 ia menyelesaikan studi menari di Folkwangschule di Essen bawah direciton dari Kurt Jooss. 1959-1962 tari studi di Amerika Serikat, termasuk bekerja dengan Paul Taylor dan Antony Tudor. Atas permintaan dari Kurt Jooss ia kembali ke Jerman pada tahun 1962 dan menjadi seorang penari di Folkwang-Ballett bahwa ia baru saja didirikan. Koreografi pertamanya untuk Folkwang-Ballett diikuti pada tahun 1968: "Fragmen". Dari 1969-1973 dia adalah direktur artistik, koreografer dan penari di Folkwang Dance Studio (1971 "Aktionen für Tanzer", 1972 "Thannhäuser", "Bacchanal"). 1.980 pertama kerjasama dengan desainer set Peter Pabst. Dari tahun 1983 direktur artistik dari Studio Tari Folkwang. Dari 1983-1989 Pina Bausch diarahkan departemen tari di Universitas Folkwang di Essen. Pada tahun 1973 Pina Bausch diangkat arah Ballett der Wuppertaler Buhnen [Ballet Tahapan Wuppertal], sejak berganti nama Tanztheater Wuppertal [Wuppertal Dance Theatre], posisi dia menjabat sampai kematiannya. Dominique Mercy dan Robert Sturm, baik rekan-rekan yang sangat dekat Pina Bausch, mengambil alih arah artistik dari ansambel dari sekarang.

Ø  Urs Dietrich
Lahir1958 diVisp/Swiss,UrsDietrichmemperolehgelar di bidangTekstildan DesainKostum. Dari tahun 1981sampai 1985,ia belajartaridiHochschuleFolkwangdi Essen. Pada tahun 1986, ia melanjutkanstudinyadi NewYork. Sejak tahun 1988, ia telahbekerjasebagai penaridan koreograferfreelance. Diamenciptakanensemblebanyak danpotongantari solodisajikan sebagaitamuproduksidi Eropa, Asia, India, sertadi North-dan Amerika Selatan. Perdanaduniaso
lodiakuikarya-karyanya"Da warplötzlich...-Herzkammern" (1995) dan"An derGrenzedesTages" dipresentasikan padaHebbelTheater Berlin. Bersama denganSusanneLinke, ia diarahkan, dari 1994 sampai 1996,perusahaandariTanztheaterBremer. Kemudian iabekerja di sanaterutama sebagaikoreografertamu, dansejak tahun 2000menanganidirektur dariTanztheaterBremersaja. Dietrichtelah memenangkanbanyak penghargaan, antara lainKurt-Jooss-Preis dari KotaEssen(1985) danPrizeProduksiRhine-Westphalia (1990)http://www.goethe.de/bilder3/pixel.gif

Ø  SashaWaltz
SashaWaltzmempelajariTari danKoreografidi AmsterdamdanNewYork. Pada tahun 1993, ia mendirikanperusahaanSashaWaltz&tamu denganJochenSandigdi Berlin, danSophiensælepada tahun 1996.
Dari tahun 2000hingga 2005,baikmilikarahartistik dariSchaubuhneamLehninerPlatz. Sejak tahun 2006perusahaan telahberlatihdan memproduksidiRadialsystemV, Ruang untukSeni&Ideasdan bekerja dijaringan internasionalterus berkembangdarimitraproduksi dantur.

Repertoaraktifsaat initerdiridari18buahdari karyaawal seperti"Travelogue -Dua puluhsampai delapan" (1993) ke konserkoreografiterbaru"gefaltet" (2012) serta empatoperaproduksi.
Pengembanganbentuk-bentuk inovatifdarikinerja danpenciptaanmusictheatrekoreografitelah menjadifokus yang kuatdarikaryaSashaWaltz&tamu. SashaWaltztelah diberikanbanyak penghargaanuntukkaryanya, di antaranyamedalibudaya Perancis"Officier del'Ordre desArtsetdesLettres" dan yang terbaru adalahBundesverdienstkreuzamBandeRepublikFederal Jerman.

2.  TOKOH – TOKOH PENARI DAN KOREOGRAFER TARI MODERN (DALAM NEGERI)

Ø  Edy Mefri
Dalam perkembangan tari kontemporer Indonesia, Sumatera Barat cukup banyak menyumbangkan koreografer-koreografer ternama seperti Huriah Adam, Gusmiati Suid hingga Boi G. Sakti dan Hartati. Koreografer lainnya yang bisa diperhitungkan dari daerah tersebut adalah Ery Mefri. Dilahirkan di Saningbakar, Solok, Sumatera Barat pada 23 Juni 1958, Ery tumbuh dari keluarga seniman. Ayahnya, almarhum Jamin Manti Jo Sutan, adalah seorang penari tradisi.

Pada 1983 Ery membentuk kelompok tari Nan Jombang yang diambil dari nama koreografi pertamanya. Tak hanya dijadikan nama kelompok, karya tersebut juga menjadi cikal bakal pijakan karya-karya seterusnya yaitu koreografi yang tetap berpijak pada tradisi sebagai spiritnya. Alhasil, karya-karya Nan Jombang selalu tampak eksotis.Pasalnya, materi gerak dan struktur dramaturginya masih berpijak pada jenis-jenis kesenian tradisi di Sumatera Barat.Tema-tema karyanya juga berangkat dari situasi masyarakat Minang. Kebanyakan yang ia sorot adalah sisi perubahan dan hilangnya sejumlah kebiasaan tradisi masyarakat Minang yang merekatkan kekerabatan di antara mereka karena tertelan arus modernisasi. Ciri khas ini terbilang konsisten diangkat Ery di hampir sebagian besar karya-karyanya.Inilah yang menjadikan Ery dinilai mewakili wajah Sumatera Barat dalam perkembangan tari kontemporer di Indonesia.

Ø  Hartati
Dibesarkan di keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai guru, ketertarikan Hartati pada dunia tari muncul ketika ia masih di bangku SD. Waktu itu ia melihat pertunjukan tari Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padang Panjang jurusan tari di kampungnya, Muara Labeuh di Sumatera Barat. Sejak itu, anak kedua dari tiga bersaudara ini memilih tari sebagai jalan hidupnya.Pendidikan tari sudah ditekuninya sejak bersekolah di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) jurusan tari di Sumatera Barat.Di sekolah inilah wanita kelahiran 1968 ini makin menekuni tari Minang yang sudah dikenalnya sejak kecil. Setelah empat tahun di SMKI, Hartati meneruskan kuliah di bidang tari di Institut Kesenian Jakarta tempat ia belajar koreografi. 

Sebagai koreografer dari Minang, Hartati dikenal memiliki ciri gerakan tradisi Minang seperti pencak silat dan randai yang diasahnya sewaktu bergabung dengan kelompok tari Gumarang Sakti pimpinan almarhum Gusmiati Suid.Di kelompok inilah, Hartati belajar banyak tentang idiom gerak, dasar koreografi dan keterlibatan tradisi sebagai kekuatan tari kontemporer Indonesia. Pergulatannya di kelompok ini menumbuhkan misi dan tujuan hidupnya yaitu sebagai koreografer tari wanita seperti para pendahulunya, Hoeriah Adam, Sofiani dan Gusmiati Suid, nama-nama koreografer wanita dari Minang yang menjadi pelopor dasar tari kontemporer di Indonesia.

Ø  Fitri Setyaningsih
Lahir pada tahun 1978, Fitri Setyaningsih tinggal dan bekerja di Yogyakarta sebagai artis penari, koreografer dan kinerja. Dia lulus dari Institut Seni Indonesia (STSI) Surakarta pada tahun 2003.

Setyaningsih telah terlibat dalam berbagai pertunjukan tari, baik sebagai penari, koreografer, dan sebagai direktur. Karya-karyanya terutama berkisar pengamatan fenomena sosial. Dalam beberapa tahun terakhir banyak karyanya telah meneliti batas antara pertunjukan dan seni teater dalam konteks seni rupa.

Ø  JeckoSiompo
JeckoSiompo, lahirdi Papuapada tahun 1975, belajar diInstitut Kesenian Jakarta(IKJ). Diamulaibekerja padakoreografisendiripada usia dinidan menciptakansejumlah karyasementara masihbelajardi institut, termasukGoda, BudiINI,IrianZoom In, AsmatDani, Obahorok, ButoHuruf, Unanuk, Tikus-Tikus, DiKAMARKost, Di DepanPapua danTerimaKost.
Sebagaiseorang penaridan koreografer, Siompotelah berpartisipasi dalampertemuantariinternasional di Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, Jerman, Denmark, Australia, Amerika Serikat, Perancis, dan Taiwan.

Pada tahun 2007ia diundangke Bangkokdi Thailand, danFestivalTariKontemporerAsiadiOsakadan KonferensiTariAsia2007di Tokyo, Jepang. Jeckojugaanggotadewan juripada programtelevisi Indonesiayang populerLets Dance.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews