Saturday, June 1, 2013

Naskah dan Macam-Macam Gerak Tari




Penuangan gagasan suatu karya seni tari dapat dilihat pada naskah tari. Naskah tari adalah tulisan yang berisi konsep garapan tari . dalam konsep garapan tari terdapat latar belakang karya tari, deskripsi karya tari, dan alur cerita yang direfleksikan melalui gerakan tubuh. 

Secara lengkap konsep garapan tari memuat antara lain:
v  judul karya tari,
v  latar belakang,
v  tujuan,
v  synopsis,
v  durasi,
v  uraian gerak ( yang berisi penjelasan urutan rangkaian gerak tari, komposisi tari, dan penggunaan hitungan atau syair lagu)
v  desain iringan
v  desain tat arias busana
v  desain tata artistic (cahaya, suara, dan tata panggung)

Keberadaan naskah tari dapat dilihat pada karya tari kontemporer .
a.       synopsis
synopsis merupakan ringkasan atau rangkuman dari suatu kejadian, kegiatan atau karya. Pada seni tari, adanya synopsis memudahkan pengamat dan penikmat karya tari untuk memahami gagasan yang sebenarnya yang terdapat pada karya tari tesebut.

b.      skenario
dalam suatu karya tari terdapat pembegian – pembagian. Pembagian yang dilakukan dapat berupa  pembagian gerakan yang mewakili suatu waktu tertentu. ( gerakan pembuka, inti, dan penutup) beserta dengan durasinya, hingga pembagian penari apabila tariannya melibatkan lebih dari satu orang. Pembagian dan pengaturan ini akan sangat dimudahkan dengan adanya scenario.

Macam – macam gerak kepala, badan, tangan, kaki :

1. Kepala adalah lenggut, leher ulo mangap, pacak gulu, polatan, gedeg, banteng gambul dan lain sebagainya
2. Badan adalah hoyog, engkyek, leyek, nglebag, ogek lambung
3. Tangan adalah malangkerik, menthang, panggel, ngrayung, baya mangap, nyekiting, nyempurit, naga rangsang, kebyak, kebyok dan lain sebagai.
4. Kaki adalah debeg, gejug, kengser, srisig, trecet, humadeg, napak, mendak, nylekething, jinjit dan lain sebagainya.

Peranan dan Fungsi Seni Tari



Beberapa peran dan fungsi seni tari sebagai berikut :

1.       Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya.

Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain :

v diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, 
v bersifat sacral dan magis,
v ada sesaji,
v dilaksanakan di tempat terbuka dan massal,
v hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan,
v sebagai sarana memuja dewa,
v bersifat kebersamaan dan berulang ulang,
v yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton ,
v ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci,
v gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar,
v ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.

2.       Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja. 

Ciri – ciri tari hiburan :
v  mudah melibatkan peserta
v  pakaiannya bebas
v  relative mudah dipelajari
v  mood yang bergembira ria
v  unsure gerak gembira dan bebas

contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid, ratu graheni

3.       Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)

4.       Tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.

5.       Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.

6.       Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jela. 

Ciri – ciri tari pertunjukkan:
v pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan
v adanya factor imajinatif / kreativitas
v adanya ide yang mengandung dan mengarah kepada konteks pementasan yang  professional
v kadang kala pementasannya menghendaki penonton tertentu dengan harapan adanya evaluasi apresiatif yang dijalankan dengan undangan atau karcis
v lokasi pementasan di tempat yang khusus atau teater baik tempat itu berupa gedung pertunjukkan tradisional, modern, panggung terbuka, ataupun panggung tertutup.
v Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)

7.       Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.

Selain memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif dan mengembangkan bakat.

Menemukan Gagasan Dasar Tari

Gagasan Tari 
 
Pengertian gagasan adalah  ide pokok tari. Seorang seniman menciptakan karya seni karena dikaruniai kepekaan akan rasa keindahan. Seniman dalam menciptakan karya tari mempunyai gagasan tari / ide pokok tari yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi antara lain :

1.      di Indonesia terdapat banyak wilayah etnik yang diantara sesamanya terdapat perbedaan dalam bahasa, adat istiadat, dan norma kehidupan. Dengan demikian tari yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan ketiga segi budaya tersebut. Dengan kata lain gagasan tari yang muncul juga berbeda – beda sesuai dengan budaya masing – masing.

2.      tingkat perkembangan masyarakat anatar satu wilayah dengan wilayah lain berbeda – beda dari yang sederhana sampai yang rumit. Dengan demikian derajat kerumitan tarian juga berbeda yang menyebabkan gagasan tari berbeda.

Gagasan dalam tari yang berhubungan dengan tema tari. Macam – macam tema tari adalah erotis (percintaan), heroic (kepahlawanan), Imitatif dan pergaulan.


Rangsangan dari dalam jiwa dan lingkungan dalam seni tari diterjemahkan ke dalam makna – makna ungkapan melalui manipulasi gerak yang artistic sebagai ekspresi. Tari diwujudkan oleh nilan, sikap, dan dasar keyakinan dari seseorang sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang terkait akan pola perasaan, pikiran dan tindakan. 

Pencarian ide dalam sebuah karya seni, termasuk seni tari dapat bersumber :

1.     Pengalaman pribadi / pengalaman orang lain
unsure – unsure tari seperti ruang, ritme dan dinamika di dalam kesatuan kombinasi dan konsekwensi bentuk dan gaya tidak terpisah dari proses perilaku seseorang. Hal ini sangat memungkinkan untuk menggali ide dari pengalaman seseorang dan orang lain untuk dituangkan dalam suatu karya tari. Contoh dari pengalaman ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari.

2.     Kebudayaan masa lampau
adanya kebudayaan masa lalu dapat dikembangkan atau digali kembali untuk menemukan nilai – nilai yang baru. Hal ini dapat menjadi sumber ide untuk menciptakan karya tari. Kebudayaan seolah – olah tunduk pada suatu gerakan. Kebudayaan yang lama hilang atau berubah untuk diganti yang baru. Namun perubahan itu memberi arti dan makna bagi kehidupan manusia. Contoh sumber gagasan dari kebudayaan masa lamapau adalah cerita rakyat, legenda, dongeng, hikayat ataupun komposisi tarian yang telah ada lebih dulu.

3.     Imajinasi dan kreativitas
sadar atau tidak dalam diri manusia terdapat unsure unsure keindahan yang dapat digali, dieksplorasi lebih lanjjut dan diekspresikan menjadi suatu karya tari. Adanya kreativitas dan imajinasi memungkinkan manusia untuk menciptakan karya yang benar – benar baru. Peristiwa yang terdapat dalam kehidupan dapat membuat manusia menjadi dasar dalam imajinasi. Contoh hasil karya tari yang sumber gagasan dari imajinasi dan kreativitas adalah munculnya tari kreasi dari masing – masing empu tari.

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews

Copyright 2013 Macam-Macam Tarian di Indonesia: June 2013 Template by Hand's. Powered by Blogger