Monday, February 24, 2014

Unsur intrinsik Dalam Teater



1.     Tema
Adalah persoalan pokok atau focus yang ada di sekitarnya sebuah cerita dibangun sebagai suatu kesatuan. Tema dapat berasal dari beberapa hal antara lain :
a.     Plot/struktur drmatik
b.     Suasana atau mood
c.     Tokoh
d.     Ide
2.     Plot / alur
Adalah rangkaian kisah atai cerita yang berurutan dalam drama yang saling berhubungan dengan menggunakan hokum sebab akibat. Keindahan alur cerita dapat dilihat dari tiga unsure, yaitu :
a.     Ketegangan (suspanse), dapat menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu penonton.
b.     Dadakan (surprise), unsure cerita yang mengagetkan penonton karena  dugaannya tidak tepat.
c.     Ironi dramatic (dramtic irony), unsure artistic alur cerita yang terakhir yang menutup cerita.

Alur drama tersusun atas bagian-bagian tersebut :
a.     Eksposisi
Merupakan bagian perkenalan yang menjelaskan segala sesuatu di dalam naskah,sehinga Pembaca (Penonton) mengenali ‘dunia’ serta situasi para tokoh maupun setng di dalam naskah tersebut.
b.     Komplikasi
Pada bagian ini,situasi dan permasalahan dalam kehidupan para tokoh mulai meruncing
c.     Klimaks
Pada bagian ini,masalah yang di alami tokoh mencapai puncaknya.terjadi puncak ketenangan dalam diri tokoh.
d.     Resolusi
Merupakan bagian akhir yang berupa penyelesaian masalah.
3.     Penokohan dan perwatakan
Penokohan berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik dan lain-lain. Perwatakan berhubungan dengan sifat pelaku, seperti pemarah, penyabar, keras, lemah lembut dan lain-lain.
Klasifikasi tokoh berdasarkan peranannya dalam cerita, yaitu :
a.     Tokoh Protagonis, tokoh yang mendukung jalannya cerita.
b.     Tokoh Antagonis, tokoh yang menentang cerita, biasanya memerankan watak jahat.
c.     Tokoh Tritagonis, tokoh pembantu protagonis maupun antagonis.
Klasifikasi tokoh berdasarkan fungsiny dalam cerita, yaitu :
a.     Tokoh Sentral
Yaitu tokoh yang paling menentukan gerak lakon, mereka yang mejadi biang keladi lakon, yakni tokoh protagonist dan anatagonis.
b.     Tokoh Utama
Yaitu tokoh penentang atau pendukung tokoh sentral atau perantara tokoh sentral. Dalam hal ini yang berperan tokoh tritagonis.
c.     Tokoh Pembantu
Yaitu tokoh yang meemgang peran pelengkap, tambahan. Tidak semua lakon membutuhkan tokoh pembantu.
4.     Latar / setting
Adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut. Setting meliputi tiga dimensi yaitu : tempat, ruang dan tempat.
Setting tempat berhubungan dengan lokasi dimana cerita itu berlangsung dan berkaitan erat dengan tata busana  dan tata music.
Setting ruang berhubungan dengan ruang dalam, teras, pendopo atau alam terbuka dan berkaitan erat dengan tata dekorasi.
Setting waktu berhubungan dengan kapan cerita tersebut terjadi.

Pesan Moral dalam Pertunjukan Teater
Pesan moral dalam teater adalah hal-hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton tentang ahklak dan budi pekerti manusia. Menurut Natawidjaja nilai dibagi menjadi tiga, yaitu : nilai material, nilai moral dan nilai spiritual.

1.     Nilai material
Adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada factor kebendaan, artinya sebuah benda yang dilihat dari tinggi rendahnya daya tarik materi benda tersebut.

2.     Nilai moral
Adalah nilai yang berhubungan dengan tinggi rendahnya akhlak manusia.

3.     Nilai spiritual
Adalah besar kecilnya daya pendorong kepemilikan dari suatu benda.
Contoh:
a.     Pertunjukan “Barong” : Pertentangan antara Barong sebagai lambing kebajikan dengan Rangda sebagai lambing kejahatan. Dalam pertunjukan tersebut Rangda tidak bisa dibunuh, artinya kejahatan akan selalu ada dan sulit untuk dihilangkan. Nilai moral yang dapat diambil dari pertunjukan tersebut adalah kita harus selalu memerangi kejahatan, walaupun sulit dihilangkan.
b.     Pertunjukan “Mamanda” (dari Kalimantan Selatan) : Menggambarkan pertentangan anatara penguasa yang kurang bijaksana melawan warga masyarakat yang baik. Nilai moral yang dapat diambil dari pertunjukan tersebut adalah penguasa yang tidak bijaksana akan selalu ditentang oleh warganya, maka sebagai penguasa hendaknya bersikap bijaksana.
c.     Pertunjukan “Romeo dan Juliet” : pesan moral yang ingin disampaikan adalah keteguhan hati, prinsip, kemauan kuat terutama percintaan, orang lain tidak berhak menghentikan, percintaan tidak memandang latar belakang, status social seseorang, kesombongan akan mengakibatkan kerugian yakni kerugian diri sendiri maupun orang lain, perlu adanya dialog dalam menyelesaikan konflik, bunuh diri bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan masalah baru yaitu kriminalitas dan mendapat siksa di akherat.

Langkah – langkah Penyusunan Naskah Drama

Adalah :
1.     Menentukan tema
2.     Kontemplasi
3.     Bertanya jawab dengan orang lain
4.     Menyusun garis besar jalan cerita

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews