Sunday, March 9, 2014

10 Macam Tari Berpasangan dari Sumatera Barat


1. TARI PIRING 
Tari piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut.

2. TARI RANCAK MINANGKABAU
Tari ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih  hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.


3. TARI INDANG MINANGKABAU
Tari indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari minangkabau. Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

4. TARI LILIN SUMATERA BARAT
Tarian Lilin pada asasnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemusik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang oleh tangan mereka. Penari akan menarikan tarian secara berkelompok dengan memutar piring yang berisi lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak mati. Tarian lilin merupakan sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam hari. Untuk memainkan tari lilin, seorang  memerlukan latihan yang giat karena pergerakan dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan cukup sulit dilakukan.

5. TARI PAYUNG
Tari Payung merupakan kesenian salah satu tari klasik dari yang berasal dari Daerah Minang. Tari payung menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

6. TARI PASAMBAHAN MINANG
Tari Pasambahan merupakan kesenian tari yang berasal dari Minangkabau. Asal usul Tari Pasambahan adalah dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.

7. TARI RANTAK MINANGKABAU
Tari Rantak diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat. Untuk melestarikan Asal Usul Tari Rantak dari Kerinci ini terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar. Seni budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).

8. TARI AMBEK AMBEK KOTO ANAU
Tari ini beresal dari provinsi su,atera barat. Tari Ambek-Ambek adalah berawal dari tingkah laku anak-anak yang bermain, bergelut, atau bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak nagari. tari Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.

9. TARI RANDAI
        Randai adalah pertunjukan teater khas Minangkabau yang merupakan gabungan dari seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Biasanya pertunjukan randai diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung. Hampir seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat memiliki kelompok randai. Anggota kelompok randai terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada zaman dahulu aslinya tidak ada wanita yang menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.

10. TARI ALANG BABEGA MINANGKABAU
        Tari yang berasal dari daerah minangkabau ini, menggambarkan sebuah elang tebang berbegar mencari mangsa dengan mengembangkan atau mengibaskan sayap di udara lalu menukik menyambar ayam. 

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews