Posted by Blogger Name. Category:
Tari Gitek Balen
,
Tari Kembang Lambang Sari
,
Tari Lenggo Jingke
,
Tari Nandak Ganjen
,
Tari Ngarojeng Asal Betawi
,
Tari Sembah Nyai
,
Tari Topeng Gong
,
Tari Topeng Sengget
1. Tari Ngarojeng Asal Betawi
Tarian ini diadaptasi dari musik Ajeng, yang merupakan gamelan ( tetabuhan ), biasanya digunakan dalam mengiringi upacara penganten Betawi. Musik ini menjadi sumber inspirasi dari tarian Ngarojeng. Tarian ini pertama kali dipertunjukan pada Festival tari se Jawa dan Bali pada tahun 1981/1982 di Semarang.
2. Tari Topeng Gong
Tari Topeng Gong masih tetap berpola pada gerak dasar tari Topeng Betawi.
3. Tari Gitek Balen
Tarian ini menggambarkan ungkapan ekspresi dari rasa kedinamisan dan kelincahan gadis - gadis yang sedang menginjak dewasa.
4. Tari Kembang Lambang Sari
Yang di ilhami oleh bentuk cerita tentang "Bapak Jantuk" pada Teater Topeng Betawi yang isi ceritanya mengungkapkan rasa kegembiraan dalam mengasuh anaknya, dengan bernyanyi dan menari. Tatanan gerak tari kembang lambang sari merupakan transformasi dari bentuk pantun bertutur dalam nyanyian yang selalu dibawakan oleh Bapak Jantuk.
5. Tari Sembah Nyai
Tari ini di iringi musik Gambang Kromong seperti tari Cokek. Bentuk penyajiannya hampir sarna dengan tari Sekapur Sirih pada tari Melayu. Tarian ini mungkin dapat dikatakan sebagai bentuk pengembangan dari tarian yang berkembang di Betawi Tengah, dimana nuansa Melayu cukup berperan.
6. Tari Lenggo Jingke
Ada dasarnya tarian Japin Gambus dilakukan oleh kaum pria dengan berpasangan. Namun dalam tarian ini ditarikan oleh kaum wanita secara berkelompok. Istilah "Lenggo Jingke" diambil dari bahasa Betawi yang berarti "melenggang sambil Jinjit", karena pada dasarnya gerak - gerak yang dibawakannya banyak menggunakan gerak Jinjit kaki.
7. Tari Nandak Ganjen
"Nandak" artinya menari, sedangkan "Ganjen" berarti genit dan lincah. Tari Nandak Ganjen menggambarkan anak yang baru Gede ( ABG ), yaitu muda-mudi yang sedang beranjak dewasa, mengungkapkan perasaannya yang ceria, gembira, menuntut kebebasan.
8. Tari Topeng Sengget
Tarian ini menggambarkan karakter gadis-gadis Betawi yang lemah lembut, periang dan lincah dalam pergaulan sesamanya. Tetapi didalamnya tersembunyi kekerasan dalam seni bela diri yang wajib dikuasai para gadis Betawi sebagai perisai dirinya dari perlakuan tidak senonoh.
9. Tari Kembang Rampe
Sumber gerak masih tetap dari gerak-gerak tari Betawi yang ada seperti Samrah, Ajeng dan Topeng, yang kemudian dipadukan menjadi sebuah tari bentuk.
10. Tari Rancang Pasetih
Yang menceritakan tentang perjalanan hidup putri remaja Jakarta, pada saat ini, dimana kepolosan, keceriaan dan harapan masa depan dapat berubah menjadi kebimbangan dan kehancuran, karena hanya terpikat oleh kesenangan sesaat sebagai dampak arus globalisasi. Namun dengan iman yang kokoh masa depan akan penuh kedamaian dan kebahagiaan.
11. Tari Doger Amprok
Bila melihat judulnya, terlihat bahwa sumber ilhamnya adalah dari pertunjukan Doger yang pada awalnya berkembang di Parahiyangan, suatu pertunjukan lawakan disertai nyanyi dan tari. Di Parahiyangan sendiri, peralatan musik pada Doger adalah Rebab, Gendang, Ketuk, Kecrek dan Gong, hampir sama dengan peralatan musik pada Topeng Betawi. "Amprok" artinya bertemu. "DogerAmprok" mengandung pengertian pertemuan antara para penari Doger.
12. Tari Gejrug Jidat
Yang mengambil inspirasi dari gerak-gerak Pencak Silat Betawi. "Gejrug" sendiri diambil dari salah satu nama gerak dari jurus Pencak Silat. Menurut keterangan tarian ini menggambarkan kepiawaian dan keterampilan para Jawara dalam cerita yang sering dipertunjukan dalam teater Topeng Betawi.
13. Tari Endot-enjotan
Sesuai dengan judulnya, tarian ini merupakan kreasi baru yang di iringi musik Topeng Setawi dengan nama lagu "Enjot - enjotan". Menurut keterangan menggambarkan para Jawara dalam cerita Topeng Setawi, yang pandai bermain silat dan menyanyi. Tarian ini dibawakan secara berpasangan, pria dan wanita.
0 comments:
Post a Comment