Saturday, March 1, 2014

Tari Ubrug asal Pandeglang, Tarian Humor



Demikian juga Ma Minah di Cijantung. Ubrug Betawi merupakan unsur lain dari Ubrug Banten yang terdapat di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Pandeglang. Selain bahasa yang berbeda, pada pergelaran Ubrug Betawi biasa terdapat pertunjukan sulap. Ada sulapan yang berdasarkan ketrampilan, ada pula sulapan yang konon menggunakan ilmu gaib, seperti "sulap gedebus". lakon-Iakon yang biasa dibawakan Ubrug berbentuk lakon-Iakon pendek yang disebut "banyolan". Sesuai dengan sebutannya, "banyolan" : mengutamakan tawa penonton.

Jalur cerita tidak begitu diperhitungkan. namun demikian humor-humor yang dibawakan tidak sedikit yang bersifat kritik sosial, kadang-kadang mengandung sindiran terhadap seseorang atau sekelompok orang yang oleh masyarakat dianggap menyimpang dari adat kebiasaan yang berlaku. Disamping mengadakan pergelaran untuk memeriahkan berbagai hajatan, seperti khitanan, perkawinan dan sebagainya, lazim pula rombonganrombongan Ubrug Betawi mengadakan pertunjukan keliling.

Pertunjukkan keliling tidak hanya pada hari-hari raya umum seperti tahun bam dan sebagainya, melainkan juga keliling dari tempat yang satu ketempat lain walaupun tidak ada panggilan. Di tempat-tempat yang banyak didatangi orang, seperti di pasar-pasar, bahkan di halaman stasiun kereta api, tanpa banyak prosedur yang perlu ditempuh, sewaktu-waktu rombongan ubrug tampil mengadakan pertunjukan, uang diperoleh dengan cara "nyawer" yang dilakukan oleh salah seorang "panjak", biasanya "rombongannya", meminta langsung dari para penonton.

Alat musik yang biasa mengiringi pagelaran ubrug adalah sebuah gendang, sebuah kulanter, rebana biang dan terompet. Rombongan ubrug yang terkenal pada tahun duapuluhan antara lain yang dipimpin oleh Kadul di Gudang air, Pasar Rebo.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews