Tuesday, August 5, 2014

Jenis-Jenis Tari Bertema


Tari Bertema

A.   TARI BERTEMA

Tema adalah penggambaran keseluruhan cerita dari sebuah tari. Tema akan menjadi sangat penting dalam menari. Dengan tema kita dapat menentukan judul tari dan sekaligus dapat diesploitasikan gerak yang mengarah pada judul tari. Jadi yang disebut tari bertema adalah sebuah tari yang mengambarkan serita secara keseluruhan dari awal sampai akhir pertunjukan. Ada dua jenis tema dalam tari yaitu :
1. Tema Baku
Tema baku adalah suatu bentuk tema yang umum terdapat pada suatu tari dan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tema kepahlawanan, tema percintaan, tema keprajuritan  dan lain-lain.
a. Contoh tari bertema kepahlawanan
§  Seudati
§  Kuda kepang
§  Ranggalawe Gugur
§  Kumbakarna Gugur
§  Anoman Rahwana
b. Contoh tari bertema keprajuritan
§  Eko Prawiro
§  Bandabaya
§  Lawung
§  Jemparingan
§  Tandingan
c. Contoh tari bertema Percintaan
§  Enggar-enggar
§  Karonsih
§  Driasmara
§  Langenasmara
§  Kusuma Ratih
2. Tema Khusus
Tema khusus adalah suatu bentuk tema yang tidak dijumpai secara umum, namun kehadirannya dapat menambah kesegaran apresiasi seni. Contoh kesenjangan social, lingkungan hidup dan lain-lain.

B.   TEKNIK TARI  ATAU ATURAN TARI TRADISI

Penguasaan teknik tari sangat penting karena dengan pelaksanaan teknik tari yang baik dan benar akan menuju suatu penjiwaan tari yang akan disajikan.
Teknik tari yang akan diuraikan disini adalah sebuah teknik dari Marta Graham, teknik tari gaya Yogyakarta, dan teknik tari gaya Surakarta.
1. Teknik Tari Gaya Marta Graham
Teknik tari gaya Marta Graham lebih menekankan pada “Relax” dan “Tension” atau tegang dan kendor yang merupakan kerja otot Waktu kendur tenaga dilepaskan napasa dikeluarkan. Pada waktu tegang tenaga dihimpun, dengan mengambil nafas dalam-dalam. Teknik dasar Marta Graham adalah merupakan teknik yang sangat umum.
2. Teknik Tari Gaya Yoyakarta
Teknik tari gaya yogyakarta dan surakarta juga dapat dijadikan bekal seorang penari yang ba,ik. Beberapa teknik tari gaya yogyakarta adalah :
a. Greget
Greget adalah semangat batin memberikan kekuatan gerak  daya tahan dan kemampuan atau kemantapan ekpresi.
b. Sengguh
Sengguh adalah sikap sadar akan harga diri yang memancarkan keanggungan, kebersihan, kewibawaan, berisi kepastian, dan kesempurnaan sikap gerak.
c. Nyawiji
Nyawiji adalah kemanunggalan lahir dan batin, pemusatan ekpresi, keprabadian batin yalng bulat, menyatu dalam penampilan, konsentrasi.
d. Nora Mingkuh
Nora mingkuh tak berkeming dari kemantapan, tak goyah dari gangguan.
Dalam pelaksanaannya  menggunakan ketentuan geRak sebagaI berikut :
a. Dada Munggal
Dada munggal yaitu mengembangkan, mewujudkan kesiapan fisik dan memudahkan  pernafasan.
b. Weteng Ngempit
Weteng ngempit yait perut dikempiskan selama menari, merampingkan bagian tengah tubuh dan menjunjung pernapasan dada.
c. Iga Kajunjung
Iga kajunjung yaitu tulang rusak terangkat keatas, merapatkan sikap dada.
d. Ula-ula ngadeg
Ula-ula ngadeg adalah yaitu tulang belakang tegak mewujudkan paras sikap tubuh yang benar, kerapian, keindahan dan sekaligus pedoman keseimbangan.
e. Tempak Kenjereng
Tempak Kenjereng adalah tulang belikat direntangkan sehingga rapi bagian belaknag, sekaligus menunjang pelebaran ronga dada  dan  melncarkan pernafasan.
f. Nafas Ajeg
Nafas ajeg yaitu tarikan nafas stabil tidak terengah-engah walaupun dalam gerakan cepat atau peperangan.
3. Teknik Tari Gaya Surakarta
Tekni tari gaya surakarta selain sebagi bekal menjadi penari yang baik juga  dapat digunkaan untuk menyusun tari dan sekaligus dapat digunkan untuk menilai sebuah karya tari. Ada tiga aturan tari atau teknik gaya surakarta yaitu :
a. Wiraga
Wiraga yaitu kemantapan yang  dilakukan sesuai dengan teknik yang benar dan sesuai dengan penari.
b. Wirama
Wirama yaitu kesesuaian antara gerak dengan irama atau iringan yang digunakan untuk mengiringi tari tersebut.
b. Wirasa
Wirasa yaitu ungkapan jiwa atau erasaan yang dimunculkan sesuai dengan karakter yang disajikan.
Selain ketiga aturan yang didapat di atas terdapat pula bentlu teknik atau aturan tari yahg disebut “ Hasta Sawada” . Hasata Sawanda memiliki arti” Hasta” mberarti delapan dan “Sawanda” adalah aturan. Jadi yang dimaksud dengan  hasta sawanda adalah delapan aturan yang digunakan untuk bekal menjadi seseorang penari yang baik. Hasta diantaranya adalah :
a. Pancak
Pancak artinya adalah patrap atau posisi. Misalnya pacak pada leher atau kepala  pada prinsipnya pancak dibagi menjadi dua yaitu pancak untuk putra dan pancak untuk putri. Pancak anggota badan meliputi lambung, badan, pundak, dan dada. Penggunaan pacak ini dapat untuk pembeda  antara pria dan wanita atau sesuai dengan karakter masing-masing.
b. Pancat
Pancat digunakan untul mengatur gerak gerik atau solah bawa. Jadi yang disebut dengan pancat adalah solah bawa yang digunakan untuk mengatur gerak gerik tari dengan irama gending gamelan sebagai penyesuaian antara tari yang dibawakan dengan irama gending.
c. Ulat
Ulat tercermin pada bagian wajah dan mulut. Polatan sangat penting bagi penari karena akan berpengaruh pada kewibawaan dan keindahan seseorang dalam menyajikan tari. Seorang penari harus bisa marah, senyum, tenang dan lain-lain apabila tarian itu membutuhkan suasana itu.
d. Lulud
Lulud adalah menyatukan irama tari dengan gending yang mengiringi, yang berarti pula seorang penari harus peka terhadap jatuhnya kethuk, kenong, kempul dan gong serta menyesuaikan irama lagu.
e. Wiled
Wiled adalah benar tidaknya seorang pernari dalam menjajikan sebuah tarian.
f. Luwes
Luwes berartli tidak kaku. Seseorang penari tidak hanya dituntut untuk hafalannya saja akan tetapi luwes lebih diutamakan. Keluwesan ini akan menambah keindahan dan keagungan. Keluwesan tidak terlepas dari pacak dan pacat  serta ekspresi yang baik akan kelihatan lebih mengagumkan.
g. Wirama
Wirama adalah untuk mengiringi seseorang dalam menari.
h. Gending
Gending  atau nama gamelan keluar dari dua tempat yaitu keluar dari alat-alat berupa gamelan dan tumbuh dari suara dan bunyi. Gamelan yang keluar dari suara dan bunyki dapat dibedakan menjadi “OTARA” yaitu alat yang membaut suara dan “GUNITA” yaitu suara yang mengandung rasa dan lagu.

C.   JENIS TARI MENURUT ISI ATAU TEMANYA

Tari-tari yang ada di Indonesia bila dilihat dari segi tema atau isinya dapat bdibedakan menjadi :
a.  Tari Pantomin
Tari pantomin adalah tari yang menirukan gerak diluar obyek diri manusia. Contonya adalah :
§  Tari kupu-kupu
§  Tari Tenun
§  Tari Nelayan
§  Tari Tani
§  Tari Bathik
b.  Tari Erotik
Tari erotik adalah tari yang mengandng unsure cerita atau percintaan. Contohnya adalah :
§  Tari Gathotkaca Gandrung
§  Tari Karonsin
§  Tari Oleg Tambulilingan
§  Tari Serampang Dua Belas
§  Tari Rara Mendhut Pranacitra
c. Tari Kepahlawanan
Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung unsur cerita heroik atau kepahlawanan. Contonya adalah :
§    Tari Seudati
§    Tari Kuda Kepang
§    Tari Menak Jinggo Ranggalawe
§    Tari Anoman Rahwana
§    Tari Ranggalawe Gugur
d. Drama Tari
Drama tari adalah suatu bentuk drama dan tari yang memiliki alur  cerita, plot, tema, dan biasanya dilakukan secara kelompok. Contohnya adalah :Drama Tari Rarmendhut Pranacitra
§  Dramatari Ranggalawe Gugur
§  Dramatari Gajah Mada

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews