Monday, August 4, 2014

Prinsip Karya Tari Anak Usia Dini (PAUD)

Posted by Blogger Name. Category: , ,



A. PRINSIP – PRINSIP PENCIPTAAN TARI

1. Latar Belakang
Kegiatan tari tidak hanya menekankan pada aspek psikomotorik semata, tetapi juga pada aspek afektif dan kognitif. Cakupannya pun tidak hanya pada satu bidang pengembangan seni saja, tetapi juga mencakup bidang pengembangan bahasa, kognitif, dan juga fsik (motorik). Jika kegiatan tari mampu mencakup pengembangan 
semua aspek secara holistk, maka tidak menutup kemungkinan tari dapat dijadikan sebagai titik pijak dalam pembelajaran. Ini berarti penciptaan tari bagi anak usia dini harus dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidahnya, tidak hanya penciptaan tari tetapi juga psikologi perkembangan anak. 

2. Pemilihan Judul
Sebelum mencipta tari yang pertama kali harus dilakukan adalah memilih judul yang sesuai. Dalam pemilihan judul ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni : 
a. Sesuaikan judul tari dengan tema
b. Sesuaikan judul tari dengan kondisi lingkungan tempat tinggal anak
c. Judul sederhana, singkat tetapi menarik
d. Judul menggambarkan isi tari secara keseluruhan

3. Stimulan Tari
Stimulan/rangsang tari adalah pembelian tindakan dalam mencari gerak tari. Manfaat dari stimulan antara lain : 
a. Memudahkan dalam melakukan eksplorasi
b. Memudahkan dalam melakukan improvisasi 
c. Memudahkan dalam melakukan penyusunan gerak tari

Setidaknya ada dua jenis stimulasi/rangsangan tari, yaitu : 
a. Stimulan Visual
Rangsang ini menekankan pada semua jenis stimulan yang dapat dilihat, seperti melihat video, melihat gerak, menirukan gerak, atau bahkan menstilisasi gerak. 
b. Stimulan Audio
Stimulan ini menggunakan suara sebagai stimulasi/rangsanga.Suara tersebut dapat berupa teriakan, hentakan, pukulan pada perkusi, atau kaset yang berisi lagu-lagu. 

B. STRUKTUR TARI
Struktur tari anak usia dini meliputi aspek : struktur gerak, struktur irama dan struktur ekspresi. 
Menurut Yulianti Parani membagi gerak menjadi 10 pola pengembangannya, yakni : 
1. Gerak sebagai akibat kesadaran dari tubuh atau anggota tubuh, contoh : berjalan, melompat, berlari, berjingkat. 
2. Gerak sebagai akibat kesadaran waktu dan kekuatan atau daya, contoh : gerak bergantian (canon) 
3. Gerak sebagai akibat kesadaran ruang, contoh : kedua tangan direntang kemudian berjalan atau berlari menirukan pesawat terbang
4. Gerak sebagai akibat kesadaran pengaliran berat badan dalam ruang dan waktu, contoh : lompat katak, berjingkat
5. Gerak sebagai akibat kesadaran kelompok dan formasi kelompok, contoh : gerak bercermin. 
6. Gerak sebagai akibat irama yang bersifat fungsional, contoh :jalan atau langkah ganda
7. Gerak sebagai akibat penggunaan daya kekuatan yang bersumber pada lengan tangan, contoh : seperti gerakan terbang tapi diam di tempat
8. Gerak sebagai bentuk- bentuk tertentu di tubuh, contoh : membentuk lingkaran dengan bergandengan tangan, membentuk garis lurus dengan duduk berjajar. 
9. Gerak sebagai akibat rasa ringan sehingga ingin lepas dari lantai, contoh : melompat, meloncat, berlari kemudian melompat. 
10. Gerak yang dituntut oleh kualitas ekspresif, contoh : mimik sedih dengan kedua tangan bersedekap, mimik riang dengan kedua tangan direntang sambil berlari-lari kecil. 

Menurut Gendhon Humardhani menyatakan gerak tubuh manusia dapat digolongkan kedalam berbagai bentuk gerak, antara lain : 
1. Gerak aktif : gerak tubuh yang mengandung maksud tertentu yang dilakukan sedemikian rupa sehingga lawan tergerak atau terpacu. 
2. Gerak kata : gerak-gerak aktif yang dilakukan untuk menceritakan sesuatu maksud. 
3. Gerak bagian : bagian gerak dari kata/sikap tubuh yang tidak bergerak sebagai bagian dari satu kesatuan gerak kata seluruhnya. 
4. Gerak kata baru : pengolahan dan penyempurnaan dari gerak bagian/gerakan telah melalui proses penyempurnaan bentuk yang diselaraskan dengan tempo, volume, tekanan, irama, serta ritme tertentu
5. Gerak indah : pengembangan dari gerak bagian gerak kata yang sudah disempurnakan menjadi bentuk gerak yang ditarikan.gerak ini disajikan dalam bentuk tempo, volume, tekanan, irama, serta ritme tertentu
6. Gerak praktis : gerak yang mengandung kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. 

C. STRUKTUR MUSIK IRINGAN
Dalam tari selain gerak juga terdapat irama atau ritme yang dikenal sebagai iringan.
1. Iringan internal ini dapat berupa ketukan, tepuk, teriakan, permainan alat musik yang dibawa penari. 
2. Iringan eksternal dapat berupa kaset, seperangkat alat musk yang dimainkan oleh orang lain (bukan penari). 

D. STRUKTUR EKSPRESI
Suryo Brongto menyatakan bahwa : ekspresi muka harus seimbang dengan ekspresi gerakannya. Keduanya harus diatur oleh jiwa, tanpa pengisian jiwa tari kurang hidup kosong dan tanpa diepte (dangkal) tidak berdaya, dan tanpa karakter.

E. PROSES PENCIPTAAN TARI
Pembelajaran tari anak usia dini berarti pula mengembangkan berbagai ragam ranah belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Gabbar, Leblanc dan Lowy menyatakan bahwa materi dan obyektifitas serta program tari haruslah mencakup 3 aspek tersebut.
1. Aspek Psikomotorik mencakup kemampuan motor control, keseimbangan, agility, koordinasi, musicular, strenght dan endurance dan cardorespiratory endurance.
2. Aspek Kognitif meliputi sequent, sinkronisasi gerakan,s erta pengetahuan tentang budaya.
3. Aspek Afektif meliputi kerjasama dengan orang lain serta ekspresi diri melalui gerakan.

Menurut Anne Green Gilbert menyatakan kegunaan pembelajaran tari AUD mencakup kegunaan kognitif, kegunaan afektif, fisik dan sosial. 
Eko Purnomo menyatakan bahwa kegiatan tari pada Anak Usia Dini mencakup aspek : eksplorasi, improvisasi, inkubasi, evaluasi dan hasil/komposisi tari. 
Eksplorasi merupakan pencarian berbagai macam ragam gerak. 
Improvisasi adalah membangun struktur tari tetapi belum sempurna/pengayaan gerak. 
Inkubasi adalah penetapan gerakan yang akan dipakai. 
Komposisi tari merupakan hasil atau produk tari.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews