Sebagai salah satu alat perkusi, gendang tabuik dimainkan dalam grup dan menjadi sumber kemeriahan saat acara Oyak Tabuik berlangsung. Alat Musik Gendang Tabuik Merupakan Sumber Kemeriahan di Acara Adat Tabuik -Sumatera Barat
Dalam kebudayaan Minangkabau, banyak acara adat yang berkaitan dengan tradisi Islam. Salah satunya adalah Oyak Tabuik di Pariaman, perayaan meriah yang dilaksanakan untuk memperingati hari kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein, pada perang Karbela. Perayaan meriah ini tidak lengkap tanpa kehadiran sekelompok orang yang memainkan gendang tabuik atau tambue. Gendang ini merupakan salah satu persyaratan untuk memeriahkan acara tersebut.
Dalam acara yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 10 Muharam tersebut, gendang tabuik ditabuh terus-menerus dalam formasi yang bisa terdiri sampai 7 orang penabuh, sehingga menimbulkan suara yang riuh dan terkesan sebagai irama pengiring untuk maju perang. Hal ini merefleksikan keberanian Husein dan prajurit-prajuritnya saat berperang.
Bentuk dan Ukuran Gendang Tabuik
Gendang ini termasuk jenis gendang yang punya dua muka (sisi untuk ditabuh) yang terbuat dari kulit kambing. Tingginya 54 sentimeter dan diameternya 46 sentimeter sehingga cukup mengesankan dan menimbulkan suara nyaring ketika ditabuh. Penampilannya mirip dengan bedug atau gendang biasa, namun terkadang dalam acara gendang ini dihias dengan warna-warni menarik.
Gendang-gendang ini bisa jadi dimainkan dengan pola yang ritmis dan cenderung monoton atau dengan variasi interval irama sehingga terdengar variatif. Ini juga tergantung pada lagu yang dibawakan; beberapa lagu wajib seperti Oyak Tabuik, Katidiang Sompong, Kereta Mandaki dan sebagainya diiringin dengan gendang ini.
Gendang Tabuik dalam Upacara Oyak Tabuik
Gendang tabuik atau tambue digunakan untuk mengiringi beberapa tahapan dalam urut-urutan pelaksanaan ritual di upacara Oyak Tabuik. Karena upacara adat ini memiliki beberapa tahapan, ada beberapa yang harus diiringi gendang seperti upacara penebasan batang pohon pisang, mengarak sorban (diandaikan sebagai sorban Husain) dan sebagainya yang membutuhkan iringan musik yang heroik dan penuh semangat.
Akan tetapi, gendang tabuik juga bahkan dapat ditabuh sedemikian rupa sehingga bisa menimbulkan irama yang menyedihkan. Ini membuat gendang tabuik sebagai perkusi yang sangat kaya irama walaupun aslinya tidak memiliki melodi. Gendang tabuik pun menjadi salah satu alat musik yang sangat penting kehadirannya dalam upacara adat dan tak boleh ketinggalan.
0 comments:
Post a Comment