Image : Tari Telaju Meto'e |
Kesenian Papua sangat beragam. Terutama budaya tariannya. Salah satu tarian yang berasal dari Papua adalah Tarian Telaju Meto’e. Tarian ini berasal dari Wutung, Vanimo, Papua New Geinea. Tarian ini menceritakan perjalanan suku Membilong dari Wutung sampai di Skow.
Biasanya tarian adat Telaju Meto’e digunakan suku Membilong mencari dana untuk pembangunan gereja. Sebelum melakukan tarian tersebut, kaum ibu dan anak-anak menghiasi tubuh mereka dengan menggunakan daun bunga yang berwarna kuning dan mayang pinang. Daun yang berwarna kuning yang digunakan pada tubuh si penari menandakan mama-mama yang manis, cantik dan sudah melahirkan anak-anak peranakan dari Suku Membilong. Sedangkan mayang pinang atau weja merupakan simbol kehidupan atau melambangkan kebiasaan masyarakat menangkap udang, mencari bia dan melaut.
Dalam tarian Telaju Meto’e, setiap anak-anak yang memerankan wajib menggunakan daun kuning sebagai simbol bahwa anak tersebut adalah anak peranakan yang berasal dari suku Membilong. Selain itu mereka juga menggunakan kain yang bermotif Papua New Guinea sebagai tanda bahwa mereka berasal dari kampung mereka yaitu Papua Guinea.
Salah satu gerakan Tarian Telaju Meto’e adalah daun kelapa yang dipukul itu meripakan simbol layar perahu dan pelepah kelapa sebagai dayung-dayungnya. Simbol tersebut merupakan peralatan yang di bawa suku Membilong saat berpindah ke kampung Skow Yambe. Mereka juga menggunakan La atau Noken dari daun kelapa untuk menaruh ikan dan taa untuk menangkap ikan.
Lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Telaju Meto’e menceritakan kehidupan anak Membilong yang ditinggalkan oleh orang tuanya karena meninggal dan mereka harus mencari makan sendiri.
0 comments:
Post a Comment