Posted by Blogger Name. Category:
Kawin Cai
,
Prosesi Upacara Adat Kawin Cai dari Kuningan
,
Upacara adat kawin cai dari kuningan
Ratusan warga di
Desa Balong Dalem dan Desa Manis kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan
menggelar upacara adat bernama ”Kawin Cai”.
Tradisi ini dilakukan warga untuk memanggil hujan yang sudah hampir enam
bulan tidak membasahi daerah tersebut. Upacara adat tersebut selalu digelar
setiap tahun di saat masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air khususnya untuk
mengairi area persawahan sebagai mata pencaharian mereka.
Upacara Kawin Cai merupakan adat warga Jalaksana yang menyatukan air dari
dua mata air berbeda dengan harapan Tuhan segera memberikan berkahnya
menurunkan hujan dan mengembalikan kesuburan tanah yang kering akibat kemarau
panjang. Prosesi adat Kawin Cai ini berawal dari mata air Cikandaga Balong
Dalem di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana.
Oleh dua orang punggawa desa, air itu diambil dengan menggunakan kendi atas
restu kuncennya, kemudian dibawa ke sumber mata air Tujuh Sumur di Cibulan di
Desa Maniskidul yang jaraknya mencapai 5 km dengan menggunakan kendi yang sama
dengan berjalan kaki. Percampuran air dari dua mata air yang telah didoakan itu
lalu dibawa dan diarak kembali ke Balong Dalem untuk dialirkan bersama di titik
mata air Cikandaga.
Dengan doa itu, masyarakat Jalaksana meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk menurunkan hujan dan membebaskan masyarakat dari kekeringan yang sudah
berlangsung lama. Usman Efendi, Kuwu Balong Dalem, mengatakan, tradisi Kawin
Cai ini merupakan tradisi leluhur masyarakat Jalaksana yang sudah berlangsung
turun temurun. Ritual ini selalu diselenggarakan pada Kamis, malam Jumat
Kliwon, pada September atau Oktober dan selalu diselenggarakan setelah salat
zuhur.
Tujuan Kawin Cai ini, kata Usman,adalah untuk memanggil hujan yang sudah
lama tidak turun karena kemarau. Sementara itu, Bupati Kuningan Aang Hamid
Suganda yang turut menyaksikan upacara adat mengungkapkan apresiasinya terhadap
kegiatan budaya masyarakat Jalaksana yang hingga kini masih lestari.Menurut
dia,kearifan lokal ini mengandung banyak nilai positif, baik terhadap
masyarakat juga pada alam sekitar.
0 comments:
Post a Comment