Sunday, November 3, 2013

Jejak Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di Parapat



Di sela waktu Anda berkunjung ke kota Parapat, sebuah kota di tepi teluk Danau Toba, sempatkanlah untuk singgah ke sebuah bangunan kuno nan elegan di kota itu.

Bangunan kuno tersebut merupakan rumah atau pesanggrahan di mana presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, atau yang akrab disebut Bung Karno, pernah diasingkan oleh Belanda.

Ketika Anda berkunjung ke rumah ini, Anda akan melihat sebuah bangunan kuno berlantai dua yang masih kokoh dan elegan berdiri menantang zaman di atas area seluas kurang lebih dua hektar.

Rumah berarsitektur neoklasik khas kolonial Belanda ini terletak di ketinggian di ujung semenanjung di atas tebing yang curam. Rumah ini menghadiahkan sebuah pemandangan indah Danau Toba.

Rumah ini dibangun pada tahun 1927, dulunya digunakan sebagai vila para mandor kebun dari Kerajaan Belanda. Kemudian, setelah masa Agresi Militer Belanda II, Bung Karno bersama KH. Agoes Salim dan Sjahrir diasingkan ke rumah ini. Kejadian ini berlangsung sekitar bulan Desember 1948 hingga Februari 1949.

Di rumah tersebut terdapat seorang penjaga yang akan mengantarkan Anda berkeliling rumah bersejarah tersebut. Rumah berlantai dua tersebut terdiri dari tiga kamar tidur di lantai satu dan satu kamar tidur di lantai dua. Soekarno, Agoes Salim dan Sjahrir menempati dua kamar yang berada di lantai satu.

Jika diperhatikan secara saksama, dinding interior rumah ini didominasi oleh kayu jati Sumatera. Dinding jati tersebut dihiasi oleh foto-foto Soekarno, Sjahrir, dan Agoes Salim semasa pengasingan mereka di rumah tersebut.

Berkeliling di rumah ini, Anda bisa melihat interior yang masih tertata rapi. Namun beberapa furnitur di rumah ini sudah banyak diganti. Mungkin dikarenakan usianya yang sudah cukup tua. Lantai teraso di rumah ini menambah kesan klasik yang dihadirkan melalui desain interiornya.

Cobalah naik ke lantai atas. Di sana ada sebuah balkon yang menampilkan panorama keindahan Danau Toba. Ruangan terbuka tempat Anda bisa menikmati pemandangan Danau Toba sembari menghirup kesejukan udara di kota asri Parapat.

Rumah dengan arsitekturnya yang klasik ini sanggup menghantar Anda ke masa lalu, masa di mana Soekarno pernah diasingkan. Rumah bersejarah ini juga sangat apik untuk difoto.

Setiap sudut dari rumah ini menyimpan kisah yang mungkin bisa bercerita lewat potret-potret yang Anda coba abadikan.

1 comments:

Unknown said...

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews