Sunday, November 3, 2013

Mengenang Tugu Guru Patimpus di Kota Medan



Tahukan anda siapa pendiri kota Medan? Beliau adalah Guru Patimpus. Beliau lahir di Taneh Karo Simalem, dekat Gunung Sibayak yang terkenal itu loh, beliau menikah di Batu Karang dengan Beru Bangun, dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Bagelit.

Guru dalam bahasa Karo berarti orang yang berilmu. Beliau penuh wibawa, gagah dan patriotis. Sewaktu beliau masih muda, beliau belajar pada seorang Guru dan Ulama Besar yang terkenal di masa itu. Beberapa tahun kemudian, beliau menikah dengan salah seorang putri dari anak panglima Deli bermarga Tarigan.

Kemudian beliau mendirikan kampung di hulu dua buah sungai, yaitu Sungai Deli dan Sungai Bubura, yang dinamakan Medan. Medan dalam bahasa Karo artinya sembuh dan baik. Itulah cikal bakal kota Medan, dan silsilah dari Kesultanan Deli.

Dulunya di kawasan ini banyak orang sakit, Guru Patimpus banyak mengobati orang sakit di sini. Oleh masyarakat di sekitar dua hulu sungai ini, beliau sangat dihormati. Terlebih karena beliau memiliki kesaktian dan dapat menyembuhkan penyakit warga sekitar.

Setelah wafat, beliau mendapat penghargaan dari pemkot Medan, dengan ditetapkannya hari jadi kota Medan pada tanggal 1 Juli 1590. Karena sangat berjasa, pemerintah kota Medan membuat tugu atau monumen dirinya yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Medan.

Banyaknya jasa beliau dalam kemajuan kota Medan menjadi contoh bagi masyarakat Medan, untuk meneladani sikap-sikap beliau. Guru Patimpus adalah bagian dari sejarah yang ada di kota Medan, semangat perjuangan dan patriotis nya layak kita contoh.

Makam beliau terletak di kawasan Hamparan Perak, Deliserdang, Sumut. Makam beliau ditemukan oleh salah seorang aktivis Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Makam beliau terkesan tidak terawat saat ditemukan, dengan banyaknya rumput di sekitar lokasi, dan kondisi tanah yang kurang baik.

Pemerintah rencananya akan melakukan pemugaran terhadap makam orang yang berjasa di kota Medan ini. Terlepas dari semua itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk menjaga warisan budaya di Indonesia ini.

Sempatkanlah diri anda untuk melihat Tugu Guru Patimpus, orang yang paling berjasa di kota Medan, di Jl. Gatot Subroto, Medan, saat anda berkunjung ke sini. Kunjungi juga Taman Buaya, Durian House, Taman Sri Deli, Masjid Raya Al Mashun, dan tempat wisata lainnya di Medan.

Cara menuju lokasi : dari Lapangan Merdeka naik betor turun di depan tugu, atau naik angkot yang menuju ke Taman Buaya, tarifnya sekitar Rp. 10.000 untuk betor, dan Rp. 5.000 untuk angkot.

Penginapan di sekitar lokasi : Alpha Inn, Asean International Hotel

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Pageviews